NASIONAL

Prabowo Resmikan Delapan Pembangkit Panas Bumi Senilai Rp 23,49 Triliun

×

Prabowo Resmikan Delapan Pembangkit Panas Bumi Senilai Rp 23,49 Triliun

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, AntarNews – Presiden Prabowo Subianto meresmikan secara serempak pengoperasian dan pembangunan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan yang tersebar di 15 provinsi seluruh Indonesia.

Pembangkit listrik tersebut terdiri dari 8 proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dengan total kapasitas 351,9 megawatt (MW).

Baca Juga: Media Site Visit PLTP Ulumbu: PLN Perkuat Sinergi dengan Jurnalis Lokal

“Hari ini kita resmikan dan mulai pembangunan 55 pembangkit energi baru dan terbarukan, kita resmikan PLTP sebagai bukti bahwa Indonesia menuju kemandirian,” tegas Presiden Prabowo Subianto saat meresmikan COD PLTP Ijen 1 secara hybrid, Bondowoso, Kamis (26/6).

Peresmian dilakukan serempak dari PLTP Blawan Ijen Unit 1 di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. PLTP milik PT Medco Cahaya Geothermal itu sendiri resmi berproduksi dengan kapasitas 34,5 MW.

Selain PLTP Ijen Unit 1, terdapat juga PLTP Salak Binary milik Star Energy Geothermal Salak, serta PLTP Sorik Marapi Unit 5 milik PT Sorik Marapi Geothermal Power yang sudah memasuki fase commercial operation date (COD).

Sedangkan 5 unit PLTP lain masih berada di fase groundbreaking, yakni PLTP Patuha Unit 2 milik PT Geo Dipa Energi, PLTP Salak Unit 7 milik Star Energy Geothermal Salak, PLTP Wayang Windu Unit 3 milik Star Energy Geothermal Wayang Windu Ltd, PLTP Muara Laboh Unit 2 milik PT Supreme Energy Muara Laboh, serta PLTP Ulubelu Ext Gunung Tiga kelolaan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.

Kepala Negara mengingatkan, sumber energi terbarukan jadi hal yang penting untuk memenuhi kebutuhan di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T). Khususnya energi surya, Prabowo meyakini, setiap kecamatan dari Sabang sampai Merauke bisa merasakan listrik dengan memanfaatkan PLTS.

Begitu pun panas bumi, Prabowo menyebut bisa dimanfaatkan untuk melistriki masyarakat yang tinggal di sekitar pegunungan dan dataran tinggi.

Karena itu, seluruh unsur pemerintah bersama mitra swasta baik dari dalam maupun luar negeri akan berhitung dan mendiskusikan upaya strategis supaya pemanfaatan energi terbarukan ke depannya bisa lebih masif demi mencapai swasembada energi.

“Kita akan berhitung dengan semua unsur pemerintah, swasta, mitra asing, untuk kita teruskan program kita menuju kepada swasembada energi. Terutama dengan energi terbarukan, kita mungkin jadi negara di dunia yang menuju zero carbon emission tepat waktu yang direncanakan,” papar RI 1.

Pada kesempatan sama, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menerangkan, peresmian 55 pembangkit energi bersih itu merupakan aksi nyata dari instruksi Presiden Prabowo yang ingin melancarkan agenda transisi energi untuk mencapai cita-cita swasembada energi.

“Kita ingin laksanakan apa yang Bapak Presiden arahka bahwa transisi energi harus kita lakukan terus menerus,” tegas Bahlil di PLTP Ijen 1, Bondowoso, Jawa Timur.

Merinci pernyataan Presiden, Menteri Bahlil menyebut ada sekitar 5.600 desa/dusun seluruh Indonesia yang saat ini belum teraliri listrik. Menurutnya, upaya melistriki desa-desa terpencil dapat dilakukan dengan mengoptimalkan energi terbarukan.

Dalam kurun 5-10 tahun ke depan, sambung Bahlil, pemerintah bakal menggenjot pemanfaatan PLTS sebagai sumber listrik di desa-desa seluruh Indonesia.

“Kurang lebih sekitar 5.600 desa/dusun yang belum ada mendapat listrik. Sesuai arahan Bapak Presiden, desa-desa ini kita akan memakai PLTS dan sekarang sudah kita memulai untuk sampai dengan 5 10 tahun ke depan agar semua desa kita bisa mendapat manfaat dari pada listrik,” tandasnya.