NASIONAL

PLN UIP Nusra Manfaatkan Limbah FABA untuk Dukung UMKM Batako Gunung Sari di Lombok Barat

×

PLN UIP Nusra Manfaatkan Limbah FABA untuk Dukung UMKM Batako Gunung Sari di Lombok Barat

Sebarkan artikel ini

MATARAM, AntarNews- PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Kali ini, PLN UIP Nusra melalui Unit Pelaksana Proyek (UPP) Nusra 1 menyalurkan bantuan berupa mesin cetak batako dan limbah Fly Ash Bottom Ash (FABA) dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang kepada UMKM Batako Gunung Sari di Kabupaten Lombok Barat.

Bantuan tersebut bertujuan meningkatkan efisiensi dan produktivitas pelaku usaha kecil, sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan FABA sebagai bahan bangunan ramah lingkungan dan bernilai guna tinggi.

Pengusaha UMKM Batako Gunung Sari, Khairul, mengaku bantuan dari PLN sangat membantu proses produksi sekaligus menekan biaya operasional.

“Dengan bantuan ini kami bisa menghemat waktu dan biaya. Satu mesin cetak mampu menghasilkan hingga 1.000 batako hanya dalam waktu setengah hari,” ujarnya.

Khairul menambahkan, batako berbahan FABA memiliki kualitas yang tak kalah dari batako konvensional, bahkan lebih kuat terhadap panas.

“Ketika terkena api, batako FABA justru semakin kokoh. Kami memiliki 16 pekerja, dan semuanya merasakan manfaat langsung dari dukungan PLN ini. Semoga program seperti ini terus berlanjut,” tuturnya.

Sementara itu, salah satu pekerja, Lalu Ersan, juga merasakan perubahan signifikan sejak adanya bantuan mesin cetak dari PLN.

“Alhamdulillah, pekerjaan kami jadi lebih ringan dan hasil produksi meningkat. Dulu hanya bisa membuat 200–300 batako per hari, sekarang bisa mencapai 500–600 batako,” katanya.

Pemanfaatan limbah FABA menjadi bukti nyata komitmen PLN dalam pengelolaan lingkungan berkelanjutan, sekaligus menciptakan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat.

FABA sendiri telah dinyatakan aman digunakan karena tergolong non-B3 (non bahan berbahaya dan beracun), serta memiliki karakteristik fisik yang sebanding dengan material bangunan konvensional.

General Manager PT PLN (Persero) UIP Nusra, Rizki Aftarianto, menjelaskan bahwa program ini merupakan langkah nyata PLN dalam mengubah limbah menjadi manfaat.

“Pemanfaatan FABA adalah inovasi PLN dalam menghadirkan solusi ramah lingkungan yang berdampak langsung bagi masyarakat. Selain mengurangi limbah, FABA juga membuka peluang ekonomi baru bagi UMKM lokal,” jelas Rizki.

Ke depan, PLN UIP Nusra berkomitmen untuk terus mengembangkan program inovasi berbasis FABA agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat, pelaku usaha, serta fasilitas umum di seluruh wilayah Nusa Tenggara dan sekitarnya.***