MANGGARAI, AntarNews – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Melki Laka Lena melakukan kunjungan kerja (Kunker) di kabupaten Manggarai.
Dalam dialog yang berlangsung di Kantor bupati Manggarai, Gubernur Melki didampingi Hery Nabit dan Wakil bupati Fabi Abu turut hadir Kepala BPJS Kesehatan Cabang Ende, Ibu Nara Grace Ginting, Dandim 1612/Manggarai Letkol Inf Budiman Manurung, Kapolres Manggarai, AKBP Hendri Syaputra, Kepala Kejaksaan Negeri Manggarai, Fauzi, serta jajaran OPD Provinsi NTT, pada Rabu, (16/7/2025) siang.
Dalam dialog yang dihadiri seluruh camat di wilayah kabupaten Manggarai, Gubernur Melki mendorong agar setiap desa dan kelurahan di Kabupaten Manggarai memaksimalkan semua potensi desa yang ada guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi Masyarakat.
“Kita ingin agar ada hilirisasi produk unggulan setiap desa, kalau bisa jangan jual mentahnya saja. Harus diolah lebih lanjut biar nilai ekonomisnya meningkat,” ucapnya.
Melalui Program One Village One Product (OVOP), kata Melki, Pemprov NTT berkomitmen untuk menguatkan ekonomi Masyarakat desa di seluruh wilayah NTT dengan memanfaatkan potensi yang ada di masing-masing desa.
Pemerintah Provinsi NTT, sebutnya sedang menginisiasi pembentukan NTT Mart yang akan menjadi wadah untuk menampung semua produk unggulan dari setiap desa di NTT untuk dipasarkan secara lebih luas.
Dalam dialog yang dihadiri para camat ini juga, ia menyebutkan akan melakukan evaluasi terkait penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional di Kabupaten Manggarai.
Sebagai bentuk dukungan terhadap Pemerintah Kabupaten Manggarai, jelasnya, Pemprov NTT melalui dana APBD 1 telah mengalokasikan pembiayaan BPJS Kesehatan bagi masyarakat Manggarai.
Untuk Kabupaten Manggarai sendiri, ungkapnya jumlah jiwa yang torcover biaya BPJS Kesehatan dari Pemprov NTT sebanyak 2.222 orang.
“Kami juga meminta agar ketersediaan tenaga Kesehatan di setiap desa sesuai amanat UU No. 36 Tahun 2014, yang mewajibkan setiap desa untuk memiliki minimal tiga tenaga Kesehatan untuk membantu memberikan pertolongan pertama pada Masyarakat saat sakit.Setiap desa harus wajib punya Bidan Desa, Perawat dan Apoteker Desa,” tuturnya.