DAERAH

Irigasi Wae Laja Jebol, Warga Ceka Luju dan Pemkab Manggarai Pasang Pipa Paralon Darurat

×

Irigasi Wae Laja Jebol, Warga Ceka Luju dan Pemkab Manggarai Pasang Pipa Paralon Darurat

Sebarkan artikel ini

MANGGARAI, AntarNews- Saluran primer irigasi Sub Daerah Irigasi (DI) Wae Laja di Desa Ceka Luju, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai, jebol sepanjang 150 meter akibat banjir pada awal September 2025.

Kondisi ini mengancam sekitar 300 hektare sawah petani di wilayah Satar Mese Barat.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai bersama masyarakat Ceka Luju langsung melakukan penanganan darurat untuk menyelamatkan tanaman padi yang kini memasuki fase bunting dan pembungaan.

Kepala Desa Ceka Luju, Maksimus Ambu, menjelaskan bahwa langkah darurat dilakukan dengan menggunakan puluhan pipa paralon yang ditopang dengan kayu.

22 pipa berukuran 6 dim berasal dari bantuan Pemkab Manggarai melalui BPBD  dan 48 pipa berukuran 4 dim dan 6 dim berasal dari swadaya masyarakat serta dukungan Pemerintah Desa Ceka Luju.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada Bupati Manggarai dan masyarakat yang telah membantu mengatasi bencana ini,” ujarnya, Senin (29/09/2025).

Sementara Sekretaris Desa Ceka Luju, Tadeus Santos, menegaskan bahwa penanganan ini hanya bersifat sementara. Pipa-pipa yang disangga kayu dikhawatirkan tidak akan bertahan lama, terutama saat musim hujan.

“Mungkin untuk sementara bisa bertahan, tetapi dalam jangka panjang kayu pasti lapuk. Apalagi kondisi tanah di sepanjang saluran curam dan lembek, sehingga rawan longsor,” jelasnya.

Tadeus berharap agar pemerintah provinsi NTT menjadikan perbaikan permanen saluran irigasi Wae Laja sebagai prioritas, minimal pada tahun anggaran 2026.

Sedangkan Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kabupaten Manggarai, Eric Gual, menyampaikan bahwa laporan terkait kerusakan saluran irigasi ini sudah diteruskan ke Pemprov NTT dan Balai SDA NTT.

“Bupati Manggarai sudah menyampaikan langsung ke Gubernur NTT, Melkiades Laka Lena. Harapan kita sama seperti masyarakat, semoga saluran primer Sub DI Wae Laja mendapat perhatian di tahun 2026,” ungkapnya

Adapun Sub DI Wae Laja merupakan bagian dari Daerah Irigasi Satar Lenda, yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi NTT.***