DAERAH

Hari Pramuka ke-64, Camat Ruteng Ajak Pramuka Jadi Agen Perubahan Bangsa

×

Hari Pramuka ke-64, Camat Ruteng Ajak Pramuka Jadi Agen Perubahan Bangsa

Sebarkan artikel ini

Manggarai, AntarNews – Camat Ruteng, Hendrikus Hironimus Sukaria, menyerukan pentingnya pembinaan generasi muda sebagai pemimpin masa depan yang berkarakter, berempati, dan memiliki daya juang tinggi.

Seruan itu ia sampaikan saat memimpin apel pembukaan Jambore Ranting 241205 Ruteng di Bumi Perkemahan Lapangan Rentung, Desa Belang Turi, Kecamatan Ruteng, Selasa (12/8/2025).

Kegiatan yang digelar dalam rangka memperingati Hari Pramuka ke-64 ini berlangsung selama tiga hari, 12–14 Agustus 2025, diikuti hampir 800 pramuka penggalang putra dan putri, pembina, serta panitia pelaksana.

Mengusung tema “Berkolaborasi Bersama untuk Meningkatkan Ketahanan Bangsa”, jambore bertujuan menanamkan semangat gotong royong, toleransi, dan kerja sama lintas generasi di tengah tantangan global.

Dalam sambutannya, Hendrikus menegaskan bahwa kepramukaan bukan sekadar kegiatan berkemah atau baris-berbaris, melainkan sebuah sekolah kehidupan yang mengajarkan nilai-nilai penting untuk membentuk pribadi yang matang.

“Dalam pramuka, kalian belajar memimpin diri sendiri sebelum memimpin orang lain. Kepemimpinan sejati bukan hanya soal memberi perintah, tetapi memberi teladan, memahami empati, dan berani mengambil keputusan demi kebaikan bersama,” tegasnya.

“Kalian adalah generasi yang akan menghadapi tantangan lebih besar di masa depan. Dunia berubah cepat, teknologi berkembang pesat, dan persaingan semakin ketat. Hanya mereka yang memiliki karakter kuat, mental tangguh, dan kemampuan bekerja sama yang akan mampu menjadi pemenang,” tambah Hendrikus.

Ia juga mengingatkan bahwa nilai kolaborasi dalam pramuka relevan dengan kebutuhan bangsa saat ini.

“Kita menghadapi tantangan bukan hanya dari luar, tapi juga dari dalam, seperti krisis moral, perpecahan sosial, dan kerusakan lingkungan. Semua itu bisa kita hadapi jika generasi muda bersatu, saling menghormati, dan bekerja sama,” ujarnya.

Ketua Panitia Jambore, Yasintus Ratu, mengatakan jambore kali ini dirancang untuk mengasah lima aspek pembentukan karakter peserta yang meliputi spiritual, emosional, sosial, intelektual, serta pengembangan bakat dan keterampilan khusus.

“Aspek spiritual menanamkan nilai keimanan dan moral sebagai dasar hidup. Aspek emosional melatih peserta mengendalikan diri dan menghadapi tekanan dengan bijak. Aspek sosial membentuk sikap toleransi, empati, dan kepedulian terhadap sesama. Aspek intelektual meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan memecahkan masalah. Sedangkan aspek pengembangan bakat memberi ruang bagi peserta untuk mengeksplorasi potensi istimewa mereka,” jelas Yasintus.

“Kami ingin generasi muda tidak hanya unggul di sekolah, tetapi juga punya jiwa sosial, mental kuat, dan keterampilan yang bermanfaat. Nilai-nilai itu akan menjadi bekal penting bagi mereka untuk menghadapi kehidupan,” tambahnya.

Selain pembinaan karakter, jambore juga menekankan kepedulian lingkungan. Hendrikus mengajak seluruh peserta menjadi pelopor kebersihan, mulai dari membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan area perkemahan, hingga menjadi teladan di sekolah dan lingkungan tempat tinggal.

“Tindakan sederhana seperti menjaga kebersihan bukan hal sepele. Itu adalah bagian dari tanggung jawab kita terhadap bumi. Kita ingin mengurangi dampak pemanasan global dan kerusakan alam, dan itu dimulai dari langkah-langkah kecil yang konsisten,” ujarnya.

Hendrikus juga mengimbau peserta untuk membatasi penggunaan gadget selama kegiatan berlangsung.

Menurutnya, tiga hari di perkemahan adalah kesempatan emas untuk berinteraksi langsung, membangun persahabatan, dan belajar memimpin dalam situasi nyata.

“Terlalu banyak waktu di depan layar membuat kita kehilangan momen berharga. Di jambore ini, kalian bisa belajar bekerja sama, mengasah keterampilan komunikasi, dan menguatkan rasa kebersamaan,” katanya.

Menutup keterangannya, Hendrikus berharap, Jambore Ranting ini menjadi momentum penting untuk memperkuat nilai-nilai kepramukaan di tengah generasi muda, sekaligus melahirkan calon pemimpin yang siap menghadapi tantangan zaman.

“Generasi muda adalah harapan bangsa. Jadilah agen perubahan yang membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Jangan puas hanya menjadi penonton, tapi ambil peran aktif dalam membangun negeri ini,” tutup Hendrikus.