DAERAH

Cegah DBD, Dinkes Manggarai Gelar Survei di Desa Cumbi

×

Cegah DBD, Dinkes Manggarai Gelar Survei di Desa Cumbi

Sebarkan artikel ini
Oplus_16908288

MANGGARAI, AntarNews- Dalam rangka meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) bersama Puskesmas Wae Mbeleng melaksanakan survei vektor di Desa Cumbi, Kecamatan Ruteng, Selasa 23/9/2025.

Survei ini dilakukan dengan metode kunjungan rumah ke rumah. Dari 25 rumah yang diperiksa, tim menemukan lima rumah positif terdapat jentik nyamuk Aedes aegypti, yang dikenal sebagai faktor utama penular DBD.

Petugas entomolog Dinas Kesehatan Manggarai, Keristina Jujut, menegaskan bahwa, temuan tersebut menjadi sinyal penting bagi masyarakat.

“Kalau ada jentik, berarti ada peluang besar nyamuk dewasa berkembang. Risiko penularan DBD semakin tinggi jika tidak segera dicegah,” jelasnya.

Krestina juga mengungkapkan bahwa, untuk mencegah penyebaran DBD, tim kesehatan mengingatkan warga agar konsisten melakukan gerakan 3M Plus.

“Saya minta kepada semua kita menerapkan gerakan 3M Plus, yakni menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah air, dan memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi jadi sarang nyamuk, ditambah langkah tambahan seperti penggunaan larvasida, kelambu, lotion anti-nyamuk, serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah,” ungkapnya.

Dirinya juga menambahkan bahwa,  hasil survei tersebut juga dilaporkan kepada Penjabat Kepala Desa Cumbi sebagai upaya advokasi dan mendorong program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) berbasis masyarakat.

“Partisipasi aktif warga menjadi kunci utama. Tanpa kesadaran bersama, upaya pencegahan tidak akan maksimal,” tegas Keristina.

Melalui kegiatan ini, Dinas Kesehatan Manggarai berharap kesadaran masyarakat semakin meningkat dalam menjaga kebersihan lingkungan demi mencegah potensi wabah DBD.

Diketahui bahwa, nyamuk Aedes aegypti aktif menggigit pada pagi hingga sore hari. Serangga ini berkembang biak di air jernih yang tergenang, terutama di wadah terbuka seperti bak mandi, ember, maupun penampungan air hujan. Menjelang peralihan musim kemarau ke musim hujan, kondisi tersebut semakin mendukung perkembangbiakan nyamuk.***