DAERAH

BPBD NTT dan Manggarai Gelar Edukasi Kesiapsiagaan Bencana di SMKN 1 Wae Ri’i

×

BPBD NTT dan Manggarai Gelar Edukasi Kesiapsiagaan Bencana di SMKN 1 Wae Ri’i

Sebarkan artikel ini

Manggarai, AntarNews – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT dan BPBD Kabupaten Manggarai mengadakan sosialisasi penanggulangan bencana dan edukasi kesiapsiagaan bencana di SMKN 1 Wae Ri’i, Selasa (12/8/2025).

Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya membangun ketangguhan masyarakat menghadapi bencana alam yang kerap melanda wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) serta memperkuat kapasitas generasi muda sebagai garda terdepan mitigasi bencana.

Kepala BPBD Kabupaten Manggarai, Stefanus Tawar, secara tegas menggarisbawahi pentingnya peran pelajar sebagai agen perubahan.

“Sekolah adalah tempat yang sangat strategis untuk menanamkan kesadaran bencana sejak dini. Adik-adik di sini bukan hanya peserta didik, tetapi juga penggerak yang mampu membawa perubahan nyata ke keluarga dan masyarakat sekitar,” ujarnya.

Ia mengatakan mitigasi bencana tidak boleh hanya menjadi beban pemerintah semata, melainkan harus menjadi tanggung jawab bersama dengan peran aktif dari kalangan pelajar.

Stefanus juga menekankan akan pentingnya kontinuitas edukasi juga disoroti Prima sebagai kunci utama keberhasilan program ini.

Ia berharap siswa yang mengikuti kegiatan ini bisa menjadi pionir di sekolahnya dalam hal kesiapsiagaan bencana.

“Kami ingin kegiatan seperti ini terus berlanjut, misalnya dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) atau program-program lainnya sehingga pemahaman bencana melekat kuat di benak pelajar,” ujarnya.

Senada dengan itu, Prima Patamorgana, Penelaahan Teknis Kebijakan dari Sekretariat BPBD NTT, menjelaskan bahwa sosialisasi ini sudah didasari oleh kajian risiko bencana yang matang.

“Kami memilih SMKN 1 Wae Ri’i setelah melakukan pemetaan potensi bencana di wilayah ini. Fokus kami adalah memastikan edukasi yang diberikan tepat sasaran dan berdampak nyata,” kata Prima.

Ia juga menekankan peran guru sebagai penghubung penting antara BPBD dan siswa. “Kami tekankan kepada bapak dan ibu guru agar terus mengedukasi para siswa mengenai pengamatan dan langkah-langkah menghadapi bencana secara berkelanjutan. Ini penting agar pengetahuan ini tidak hanya menjadi sesi satu kali, tetapi menjadi budaya sekolah,” tambahnya.

Sementara itu, Plt Kepala SMKN 1 Wae Ri’i, Yohanes Region, S.Fil, pun menyambut positif kolaborasi BPBD dan Pemda Manggarai ini.

Ia menyatakan bahwa kesiapsiagaan bencana adalah tanggung jawab bersama yang harus diperkuat di semua lini.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif BPBD NTT dan Pemda Manggarai yang memilih sekolah kami sebagai pilot project edukasi bencana. Kami berharap SMKN 1 Wae Ri’i bisa menjadi contoh sekolah tangguh bencana di Kabupaten Manggarai, yang siap dan mampu menghadapi situasi darurat kapan saja,” tuturnya.

Lebih jauh, Yohanes menekankan bahwa pengetahuan kesiapsiagaan bencana harus meresap ke seluruh elemen sekolah, mulai dari siswa hingga guru dan staf.

“Kesiapsiagaan bukan hanya tentang simulasi dan teori saja, tapi bagaimana setiap individu memahami risiko, mengenal prosedur evakuasi, dan bisa mengambil tindakan cepat dan tepat saat bencana terjadi,” ujarnya.

Suasana kegiatan sendiri berlangsung sangat interaktif dan penuh semangat. Para siswa tidak hanya mendengarkan materi mengenai jenis-jenis bencana yang sering terjadi di NTT dan langkah-langkah evakuasi, tetapi juga mengikuti praktik langsung pertolongan pertama dan simulasi evakuasi mandiri.

Antusiasme mereka terlihat jelas saat mengikuti arahan tim BPBD, membuktikan bahwa edukasi kesiapsiagaan bencana mampu menyentuh dan membangkitkan kesadaran nyata.

Kegiatan ini menjadi cermin dari sebuah upaya kolaboratif yang tidak hanya menitikberatkan pada respon saat bencana terjadi, tetapi juga pada pembangunan kesadaran dan ketahanan sejak dini.

Dengan melibatkan generasi muda sebagai ujung tombak, diharapkan budaya sadar bencana dapat berkembang luas di masyarakat, khususnya di daerah rawan bencana seperti NTT.